Rabu, 11 November 2009

Sosial Injil Di Dalam Kehidupan Gereja

Sosial Injil Di Dalam Kehidupan Gereja

Pada awal dekade, pergerakan sosial injil dibawa dengan semangat individu yang bersifat ramalan dan organisasi reformasi. Pergerakan itu sering menjadi pengganggu bagi gereja dan gereja sering tidak dihargai. Dalam usaha gereja untuk mengumpulkan daya gerak di pergantian abad, pejabat menjadi bagian yang lebih di dalam gereja tersebut. Satu hal yang penting adalah masuknya pernyataan keyakinan sosial dalam konferensi umum gereja mengenai hal-hal keuskupan gereja metodis di tahun 1908. Pada tahun yang sama, dewan gereja pusat telah dibentuk dibawah kepemimpinan yang dipengaruhi oleh sosial injil. Dewan pemerintah pusat memiliki pernyataan iman sosial sendiri dan tidak mengadopsinya. Dalam format gereja metodis gereja perlu berdiri.
Untuk hak yang sama dan melengkapi keadilan untuk semua orang dalam kehidupan.
Untuk prinsip pemufakatan di dalam perslisihan industri.
Untuk perlindungan pekerja dari bahaya mesin, luka-luka, dan kematian.
4. Untuk penhapusan kepada buruh anak .
5. Untuk peraturan dari keadaan tenaga kerja wanita sebagai perlindungan mereka.
6. Karena adanya penindasan.
7. Untuk pengurangan jam kerja menjadi yang layak demi menciptakan kehidupan yang baik.
8. Untuk melepaskan dalam tujuh hari kerja
9. Untuk suatu upah hidup dalam industri
10. Untuk upah yang tinggi yang dapat diusahakan.
11. Untuk pengakuan peraturan utama dan pikiran dari Kristus sebagai hukum masyarakat tertinggi.
Dalam konferensi umum memanggil semua pendeta untuk mempelajari masalah ini. Pengajaran seperti Yesus di pahami dan digunakan mereka. Semua anggota dihimbau untuk mencari kerajaan Allah. Kehendak Allah diyakini akan dilaksanakan di bumi maupun di surga.
Pernyataan kayakinan sosial setidaknya menghasilkan sesuatu yang dijadikan teladan bagi gereja. Pernyataan tersebut diperuntukkan untuk s elamanya meliputi berbagai isu penting lainnya setelah pergerakan sosial injil yang telah memudar.
Sosial Gospel dalam Nyanyian
Di dalam gereja pada masa tersebut memang ada pengutamaan terhadap segala doktrin atau penekanan terhadap disatukannya tata ibadah dan pujian. Berbagai bahan tata ibadah, mencakup doa dan pernyataan iman dan pujian, dipengaruhi pergerakan itu. Ini mencakup pernyataan iman orang korea dengan persaudaraan pria dan Bapa ditekankan kepada Allah. Di bawah ini merupakan contoh pujian dari Frank Manson North 1903 :

Di mana Salib menjadi jalan kehidupan yang penuh sesak,
Di mana suara tangis dari suku dan bangsa,
Di atas gaduh dari perselisihan
Kami dengar suara mu. Seorang anak manusia.
Di banyak tempat dalam keadaan sedih dan membutuhkan
Di baying-banyang ambang pintu gelap dengan ketakutan
Dari alur dimana tersembunyi iming-iming ketamakan
Kami menangkap visi dari mata mu.

Atau baris dalam pujian John Haynes Holme “ Suara Tuhan Apakah memanggil” :

Aku dengar orang-orang ku menangis di ranjang dan milik ku dan perkampungan
tidak ada lapangan atau pasar yang tenang, Tidak ada jalan kota yang bisu.
Saya lihat orang-orang ku terjatuh dalam kegelapan dan keputusasaan.
Siapa yang akan aku kirim untuk menghanncurkan belenggu yang mereka bawa?

Atau pujian John Oxenham 1913 “Di dalam Kristus Tidak Ada Timur atau Barat”, dengannya “ Menggandeng tangan,kemudian, Saudara yang beriman, apa yang mungkin bagi bangsamu. Siapa yang melayani Bapa ku sebagai seorang putera pasti dekat dengan ku.” Seperti inilah pujian yang menarik nafsu pergerakan ke dalam hidup di gereja, ibadahnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar