Rabu, 11 November 2009

Pendidikan Agama Kristen Pada Zaman Reformasi Protestan

Pendidikan Agama Kristen Pada Zaman Reformasi Protestan
1. Sumbangan Luther

Luther banyak menyumbangkan pikiran dan ilmunya dalam pendidikan agama Kristen pada zaman reformasi. Luther adalah orang pertama yang menentang adanya surat jual-beli penghapusan siksa oleh gereja katolik Roma. Luther mempunyai tiga keputusan dalam pemikirannya bahwa mendukung pemberontakan yang dilakukan para Tani, namun itu tidak lama karena para tani tersebut menjadi anarkis, kemudian dia menyetujui adanya perkawinan bagi pelayan Firman gereja Kristen Protestan dan yang ketiga dia membuat liturgy baru yaitu missa jerman yang berisikan amanat injil,nyanyian rohani bagi jemaat dan perjamuan kudus dengan roti dan anggur yang boleh diikuti oleh siapa saja( yang sudah dipersiapkan dahulu).
Dalam dasar teologinya Luther percaya akan setiap manusia mempunyai dosa asal, manusia dapat memperoleh pembenaran iman, semau orang/ manusia dapat menjadi imamat orang percaya/ panggilan, dan dasar dari pendidikan agama Kristen adalah Alkitab/ firman Allah. Dasar sosiologi Luther yakin pendidikan akan berjalan tidak lepas dari peran orang tua dan penguasa sipil. Menurutnya pendidikan sangat penting terutama kaum muda karena akan menjadi penerus.

2. Sumbangan Calvin
Calvin membuat peraturan-peraturan bagi warga Jenewa. Calvin mempunyai dasar teologi yaitu Allah sebagai dasar kedaulatan, sumber dari dasar tersebut adalah Alkitab, ajaran bahwa manusia serupa dengan Allah, ajaran tentang sakramen pada gereja, dan hubungan akan gereja dan Negara. Pendidikan agama Kristen menurut Calvin ialah menanamkan akal-akal orang percaya/ yang terpilih dengan firman Allah dan peran Roh kudus beserta pengalaman belajar. Tujuannya supaya manusia menyadasi bahwa mereka adalah kepunyaan Allah. Dan pengajar terutama adalah Allah dan muridnya adalah mereka yang belajar katekisasi.

Ignatius Loyola, Pendidik Jalan Kehidupan Suci
Tujuan Loyola daam pendidikan agama Kristen meluruskan pada umat Kristen bahwa kehendak Allahlah yang harus didengar bukan paus. Loyola juga meilirkan wadah atau tempat dalam pendidikan yaitu SMP/SMA dan juga perguruan tinggi. Kurikulumnya adalah mengajak semua pelajar/ naradidik menyampaikan gagasannya dalam bahasa latin. Menurutnya disipin sangat penting dalam pendidikan agama Kristen dan gereja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar