Rabu, 11 November 2009

SOSIAL INJIL DAN KAUM BURUH

SOSIAL INJIL DAN KAUM BURUH
Social injil terjadi pada akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. Pada abad tersebut gerakan ini dikenal gerakan di kalangan orang Kristen Protestan. Gerakan ini muncul di Amerika akibat respon terhadap berbagai masalah sosial yang tumbuh di Amerika seiring dengan perkembangan industri perkotaan. Namun, faktor utama munculnya social gospel adalah bertumbuhnya industri.. Gerakan social gospel Amerika, dimulai pada akhir perang sosial, yang didapat dari gereja Protestant sampai awal perang dunia pertama. Kegiatan mereka ini berpusat pada rumah, yang disebut rumah singgah.Dalam peper ini akan coba dijelaskan mengenai apa hubungan antara gerakan sosial injil dengan kaum buruh.

Sosial Injil dan Kaum Buruh
Pada masa akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20, kebanyakan buruh berada pada kemalangan dalam menghadapi kenyataan penderitaan yang amat menyedihkan. Serikat-serikay kejuruan bagi kaum pekerja zaman dulu telah dihapuskan, tetapi tidak ada usaha untuk mengganti dengan upaya perllindungan lainnya. Hal tersebut menciptakan dampak yang negatif bagi para buruh masa itu. Dampak yang terlihat adalah para pekerja sering sekali mendapatkan perlakuan yang tidak manusiawi oleh para majikannya. Situasi masih diperburuk lagi oleh penghisapan penuh ketamakan, kajahatan, yang sudah sering dikecam oleh Gereja, tetapi dengan pelbagai cara yang licik masih tetap dijalankan juga oleh orang-orang yang rakus.
Seorang pendeta congregasional yang bernama Washington Gladden dalam bukunya Apllied Christianity volume 1886, mengatakan bahwa dampak dari kekristenan adalah peningkatan orang-orang yang mapan dan makmur. Namun, pada saat yang sama dia mengkritik perbedaan yang besar antara orang-orang yang mapan dan makmur dengan para pekerja. Sehingga yang terjadi malah yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Menurut dia, orang-orang yang membutuhkan tenaga kerja, jangan menganggap para pekerja sebagai sebuah komoditas. Tetapi harus merasakan kemanusian, memperhatikan kesehatan para pekerja. Gladden sangat mendukung peran serta organisasi ketenagakerjaan.
Seorang tokoh beraliran pietisme yaitu Walter Reuschenbusch , pernah tinggal dengan orang-orang miskin selama sebelas tahun di kota New York di daerah Hell’s Kitchen dan sebagai pendeta di Gereja Second Baptist Church. Dia merupakan salah satu tokoh yang berpengaruh dalam gerakan Sosial Injil di Gereja. Teologi yang dimiliki berpusat kepada kerajaan Allah. Menurut Reuschenbusch, dengan adanya keserakahan, ketidakadilan, dan penindasan terhadap kaum buruh dapat menciptakan dosa. Dosa tersebut berasal dari diri sendiri. Reuschenbusch memberikan nasihat agar orang-orang tidak lagi melakukan penindasan dalam bentuk apapun kepada para pekerja. Dia juga mengatakan bahwa manusia mampu berbuat baik pada dirinya, karena dalam diri setiap manusia sudah terdapat kebaikan alimiah. Kebaikan alamiah yang dimiliki oleh setiap manusia ini terlepas dari agama yang mereka anut. Manusia juga bukan hidup untuk dirinya sendiri namun hidup berelasi dengan orang lain
Ada upaya yang dilakukan oleh gereja-gereja untuk melakukan perlindungan terhadap kaum buruh. Dalam format gereja metodis gereja perlu berdiri.
 Untuk hak yang sama dan melengkapi keadilan untuk semua orang dalam kehidupan.
 Untuk prinsip pemufakatan di dalam perslisihan industri.
 Untuk perlindungan pekerja dari bahaya mesin, luka-luka, dan kematian.
 Untuk penghapusan kepada buruh anak.
 Untuk peraturan dari keadaan tenaga kerja wanita sebagai perlindungan mereka. Karena adanya penindasan.
 Untuk pengurangan jam kerja menjadi yang layak demi menciptakan kehidupan yang baik.
 Untuk melepaskan dalam tujuh hari kerja
 Untuk suatu upah hidup dalam industri.
 Untuk upah yang tinggi yang dapat diusahakan.
 Untuk pengakuan peraturan utama dan pikiran dari Kristus sebagai hukum masyarakat tertinggi.

Penutup

Gerakan Sosial Injil yang terjadi di dalam Gereja merupakan salah satu upaya yang dilakukan untuk meningkatkan kesejahteraan pada kaum buruh. Pada masa itu masih banyak orang yang sulit untuk membrikan keadilan bagi kaum buruh. Para majikan biasanya menuntut produksi untuk menghasilkan kekayaan dan tanpa melihat kesehatan atau kesejahteraan kaum buruh.
Dalam hal ini, Gereja harus memberikan tindakan atas segala bentuk penindasan yang dialami kaum buruh. Gereja mengajarkan tentang cinta kasih terhadap orang-orang yang melakukan penindasan. Cinta kasih yang diberikan berasal dari inji-injil. Cinta kasih itulah yang dapat menciptakan keadilan dalam dir seseorang terhadap sesama.






















Daftar Pustaka

Chapman, Mark. 1993. Walter Rauschenbusch and The Coming Of God’s Kingdom, as essay in The Kindom Of God and Human Society. Edinburg: T&T Calrk.
Hardawiryana,R.1999. Kumpulan Dokumen Ajaran Sosial Gereja Tahun 1891-1991., Jakarta: Departemen Dokumentasi Dan Penerangan KWI.
Wogaman, Philip. 1994. Christian Ethics A Historical Introduction,. London: SPCK.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar